Red Bunny's Home: Lelaki Menangis

Pages

Selasa, 21 Juni 2011

1

Lelaki Menangis

La Ribas aja' mu terri
De'gaga nia' usalaiko la Ribas
Aja' mu terri
Memang tak wajar, memang tak wajar karena aku lelaki
meski ku coba untuk menahan namun derai terus mengalir
(kutipan syair lagu "lelaki menagis" by Ribas)
 Siluet Lelaki (Red Creation)


Lelaki menangis, mungkin sedikit melankolis judulnya, namun hal ini akan coba saya ulas sedikit dengan beberapa info/fakta dan sortiran pengalaman. semoga saja memberi sebuah sudut pandang lain akan "lelaki menangis"

Air mata dan seorang lelaki mungkin masih merupakan hal yang tidak biasa atau bisa saja arogansi para kaum adam yang tidak ingin dikatakan cengeng atau lebay (meminjam istilah ABG), yah dalam lirik lagu diatas saja bekata "Memang tak wajar karena aku lelaki", hal tersebut memberikan penegasan bahwa lelaki tidaklah wajar menitihkan air mata. Benarkah demikian? ayu kita cari tahu, sembari mengutip dulu apa dan bagaimana air mata itu terjadi serta apa sih manfaatnya?

Terdapat 3 macam tipe dasar air mata :

1. Air mata basal : pada mata yang sehat, kornea selalu dipertahankan tetap basah dan menghambat masuknya debu. Beberapa kandungan didalamnya juga melawan infeksi bakteri sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.

2. Air mata refleks : yang disebabkan karena adanya iritasi oleh benda asing, atau karena adanya suatu bahan iritasi seperti uap bawang putih. Air mata ini berusaha mengeluarkan iritan yang telah kontak dengan mata.

3. Air mata tangisan (air mata psikis) : yang disebabkan karena stres emosional yang kuat, depresi atau nyeri fisik.
Bukan hanya emosi yang bersifat negatif, seseorang juga menangis saat dalam keadaan sangat bahagia.

Cara timbulnya air mata psikis berbeda dengan air mata jenis lain. Terdapat sistem yang disebut sistem limbik yang terlibat dalam produksinya. Khususnya organ yang disebut hipotalamus. Cabang parasimpatis dari sistem otonom mengatur kelenjar lakrimasi (air mata) melalui neurotransmiter asetilkolin melalui reseptor nikotinik dan muskarinik. Ketika kedua reseptor ini teraktivasi maka kelenjar air mata akan menghasilkan air mata.
(http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080311092541AAZjKgZ)

Secara psikologis, menangis mampu membuat perasaan menjadi lebih baik, nyaman, dan tenang karena tangisan dapat membantu menyingkirkan kimiawi stres dalam tubuh. Berkaitan dengan ini, ada 4 manfaat menangis.

1. Meningkatkan mood
Menangis bisa menurunkan tingkat depresi seseorang. Dengan menangis, mood akan  terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena luapan perasaan atau emosi mengandung 24% protein albumin yang bermanfaat dalam mengatur kembali sistem metabolisme tubuh. Air mata tipe ini jelas lebih baik dibanding air mata yang dihasilkan dari iritasi mata.

2. Mengurangi stress
Penelitian menyatakan bahwa air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin.

3. Melegakan perasaan

Sepertinya, setiap orang merasakan hal ini setelah menangis. Setelah menangis, berbagai masalah dan cobaan yang mendera, kekesalan dan amarah yang menyesak,  serta goresan sakit hati biasanya berkurang dan muncullah perasaan lega.
Perasaan lega yang dialami seseorang setelah menangis muncul karena sistem limbik, otak dan jantung menjadi lancar. Karena itu, keluarkanlah masalah di pikiran dengan menangis, jangan dipendam karena bisa menjadi tangisan yang meledak-ledak. Malu menagis sesak di dada, tertahan menjadi ganjalan perasaan yang sewaktu-waktu bisa memporakporandakan pertahanan jiwa, rasa bahkan raga.

4. Menjadi penghalang agresivitas
Orang yang sedang memuncak tingkat emosinya, meletup amarahnya biasanya akan berlaku dan bersikap lebih agresif bahkan bisa berdampak destruktif. Emosi yang diluapkan dengan menangis mampu menjadi penghalang agresivitas. Seperti yang diungkapkan Oren Hasson, seorang ilmuwan dari Univesitas Tel Aviv, Israel, bahwa dengan air mata, seseorang sebenarnya tengah menurunkan mekanisme pertahanan dirinya dan memberikan simbol dirinya tengah menyerah.

Dari segi medis, kegiatan mengundang dan mencurahkan air mata ini memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan, khususnya mata. Manfaat tersebut sebagaimana dikutif dari Beliefnet di antaranya :
  1. Membantu penglihatan. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.
  2. Membunuh bakteri. Air mata berfungsi sebagai antibakteri alami. Tanpa obat tetes mata, sebenarnya mata sudah mempunyai proteksi sendiri. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 % bakteri yang tertinggal hanya dalam 5 menit. Misalnya, bakteri yang terserap dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin, serta tempat-tempat yang mengandung bakteri.
  3. Mengeluarkan racun. William Frey, seorang ahli biokimia yang telah melakukan beberapa studi tentang air mata menyatakan bahwa air mata yang keluar saat menangis karena faktor emosional ternyata mengandung racun. Jadi, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa racun dari dalam tubuh terbawa dan dikeluarkan melalui mata.
  4. Membantu melawan penyakit. Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi. Bagaimanapun, perasaan tertekan dan tersakiti bisa membuat seseorang stres. Endapan stres yang terpendam dengan menahan tangisan inilah yang sering menimbulkan gejala tekanan darah tinggi dan penyakit lainnya yang dipicu oleh stres. (http://niahidayati.net/arti-menangis-dan-manfaat-air-mata.html)

Ini sebuah cerita dan mencoba menwujudkan apa yang ada di otak ke dalam sebuah tulisan dengan harpan menjadi pembelajaran.

seorang lelaki yang menjatuhkan air matanya karena seorang wanita yang ia cintai terisak beberapa menit lalu dihadapannya sehingga hati lelaki tersebut seakan teriris. Ia merasakan sedih selayaknya apa yang dirasakan oleh kekasihnya. Suatu waktu ia pun menangis karena mendengar kisah dari sang kekasih meski hanya lewat telepon seluler. Dan saat ini lelaki itu menangis tapi bukan tangis yang sama seperti kemarin dan beberapa waktu yang lalu. Ia menagis untuk sebuah persoalan yang ia sendiri tak menyadari sampai sang kekasih mencoba mengingatkannya.

Ia menjadi terguncang dan lemas seketika ketika kata-demi kata terurai begitu lugas dan seakan tanpa bendungan mengalir memenuhi inbox short Message Servis (sms)nya. Yah mungkin sedikit terasa keras dan mungkin saja terlalu tajam bahkan berduri sehingga tak satupun pesan-pesan itu dibalasnya. Tangannya seakan beku dan matanya berkunang-kunang entah apa yang menyelimuti hatinya.

Mencoba menghalau galau yang kini bergelayut manja pada hatinya, kelelakiannya terusik dan sebuah kefitrahaan seakan diketuk. Kekasih di seberang telepon sana bukan menuntutnya secara berlebihan tetapi mencoba memberikan pemahaman dengan cara yag ia rasa halus namun bagi lelaki itu bak sebuah setruman yang dahsyat, ia terkulai tanpa sebuah kalimat hanya menyisakan kata "maaf". Tersengar suaranya sedikit sengau, meski tak ada segukan pertada menangis, namun getaran suaranya memberi isyarat hatinya gundah dan bisa jadi ia pun tak tau apa yang dia rasakan. Satu hal yang lelaki itu tau malam ini ada sebuah teguran yang tidak pernah ia jumpai selama ia bersama sang kekasih hati. Maaf, hanya kata itu yang sanggup terucap berkali-kali meski tak ada air mata menetes namun taukah sang lelaki bahwa kekasihnya merasakan getaran hatinya yang menagis.

Yah bukan lagi matanya yang menitihkan tetesan pedih kini airmata itu tertahan namun derasnya air mata itu berdesir di hatinya. Lelaki adalah makhluk biasa juga yang sama dengan kaum wanita. Bukan cengeng atau manja jika lelaki menangis, namun itu lebih dari peluapan rasa di hatinya. Sebuah kewajaran jika lelaki menangis karena ia pun manusia biasa yang punya hati dan dapat berbuat kekhilafan.

Sang kekasihpun berusaha untuk mengerti, adakah lelaki itu tau akan semua yang mereka perbincangkan hari ini adalah sebuah kepedulian dan rasa sayang seorang wanita yang mencoba melindungi kekasihnya? Meski wanita itu tak berkata apa-apa namun ia berharap semoga sang lelaki tetap bisa menangis, menjalani hidup secara manusiawi tanpa belenggu dokrin "Lelaki pantang menangis" karena lelaki juga manusia biasa.

Menangis tak selalu identik dengan sosok perempuan. Setiap raga yang memiliki jiwa pasti pernah menangis, setidaknya menangis dalam hati, menangis ketika masih bayi, dan menangis di hadapan Tuhan. Tangisan tidak selalu berarti kerapuhan, kecengengan atau kelemahan seseorang. Jika tangisan bisa melemahkan seseorang, tangisan pun bisa menguatkan ketegaran seseorang untuk berjuang. Dalam kepasrahan yang dalam, tangisan mampu mengembalikan kesadaran seseorang kan fitrahnya sebagai manusia dan hamba Yang Maha Sempurna, sehingga tangisan mampu melarutkan sebuah jiwa dalam doa yang khusyuk, taubat yang sesungguhnya hingga totalitas penyerahan diri kepada Tuhan.

Andai sang lelaki mampu menangis bahkan hatinya pun ikut menangis semoga saja bukan berakhir sebagai tangisan belaka tanpa sebuah pembelajaran. Jauh dari lubuk hati sang kekasih (wanita) ia tau kalimat-kalimat itu begitu menusuk hati lelaki itu maka izinkan ia tuk meminta maaf, meski hanya sekali maaf itu terucap namun itulah maaf yang tulus tanpa upaya menyalahkan siapa-siapa.
 Berjabat tangan, meminta maaf

1 komentar:

Unknown mengatakan...

the best

Posting Komentar